0
Ada
beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, antara
lain usia, riwayat kesehatan, faktor keturunan, faktor hormonal seperti
menstruasi pertama terlalu cepat dan menopause dini. Selain itu upaya
menunda kehamilan atau kehamilan pertama terjadi di atas usia 30 tahun
juga bisa meningkatkan resiko. Gaya
hidup yang tidak sehat, misalnya sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak jahat, atau kurang berolahraga, juga dapat memperbesar
resiko terserang kanker payudara.
Data WHO menunjukkan bahwa
78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya
6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski
demikian, kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia
30-an. Oleh karena itu jika Anda termasuk golongan yang beresiko
tinggi, meski baru berusia 30-an, tak ada salahnya untuk lebih bersikap
waspada terhadap perubahan yang terjadi pada payudara Anda.
Pemerikasaan payudara sendiri dilakukan dengan meraba payudara sendiri apakah terdapat benjolan atau tidak, baik yang sakit maupun yang tidak sakit. Benjolan dapat menandakan adanya tumor. 8 dari 10 benjolan yang ditemukan pada payudara adalah tumor jinak atau tidak memiliki sifat kanker. Namun, jika Anda menemukan benjoan yang permanen pada payudara, segera temui dokter untuk memastikan bahwa benjolan tersebut tidak berbahaya. Selain itu perhatikan kulit payudara, apakah pembuluh vena-nya semakin terlihat? Apakah kulit di sekitar puting menjadi berkerut? Kemudian cermati puting payudara bila ada cairan lengket atau darah yang keluar. Terakhir, perhatikan ukuran dan posisi payudara. Bila ukurannya mengecil atau posisi yang satu lebih rendah daripada yang lain, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.
1. Pertumbuhan ukuran payudara yang cepat dan tidak normal.
2. Timbul kemerahan, ruam atau bisul pada payudara.
3. Rasa gatal berkepanjangan pada payudara atau putting
4. Adanya penebalan pada jaringan payudara.
5. Timbul rasa sakit yang menusuk-nusuk atau nyeri pada payudara
6. Timbul rasa panas (seperti demam) pada payudara
7. Adanya pembengkakan nodus limfe di ketiak atau di bawah tulang selangka
8. Adanya lesung pada payudara
9. Putting payudara menjadi rata atau melesak ke dalam.
Inflammatory Breast Cancer ini sering disalahartikan sebagai infeksi. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, mintalah rujukan untuk melakukan mammogram. Jika ada perubahan warna pada payudara, minta pula rujukan untuk biopsy. Jika gejala-gejala tetap ada tanpa adanya diagnosa penyebabnya, minta pendapat kedua atau ketiga sampai ada dokter yang dapat menentukan penyebab gejala-gejala tersebut.
Pria
juga dapat terkena kanker payudara walau persentasenya lebih kecil
daripada perempuan. Kanker payudara pada pria juga berbahaya.
Penyebaran kanker payudara pada pria lebih cepat karena jaringan
sekitar payudara pria lebih tipis dari perempuan sehingga pada tahap
awal mungkin sudah terjadi pelekatan pada jaringan sekitarnya. Karena
itu, disarankan pria juga melakukan SADARI sehingga setiap perubahan
cepat diketahui.