0
Rumah Dara adalah versi panjang dari film Dara (2009) yang awalnya berjudul Macabre (working title). Dulu gue sempat mengira kalau film ini adalah film pendek yang dipaksakan menjadi panjang, makanya gue menaruh ekspektasi gue pada level paling rendah.
Film ini bercerita tentang Ladia (Julie Estelle) yang melakukan perjalanan ke Jakarta bersama kakak dan teman-temannya. Di perjalanan mereka menolong Maya (Imelda Therine), yang mengaku kerampokan, dengan mengantarkannya pulang ke rumahnya. Sampai di rumah, Maya memperkenalkan mereka kepada ibunya, Dara (Sharifa Daanish) dan kakaknya, Adam (Arifin Putra). Ternyata mereka sekeluarga adalah psikopat yang selalu mencari korban, dan disanalah pembantaian itu berlangsung.
Film ini ternyata jauh berbeda dengan film sebelumnya. Ceritanya benar-benar di buat ulang, yang sama hanya karakternya saja. Alurnya masih tetap sama cepatnya, namun kali ini lebih thrilling dari film sebelumnya. Akting Sharifa Daanish disini jauh lebih bagus dibanding akting di film sebelumnya. Apalagi disini ia dituntut berperan sebagai wanita berumur sekitar 50 tahunan, sehingga ia harus mengubah suaranya menjadi lebih berat. Akting Arifin Putra dan Imelda Therine juga tidak kalah, mereka semua sanggup menjiwai peran sebagai psikopat berdarah dingin.
The Mo Brothers sanggup menyajikan horror yang berbeda ditengah film-film horror Indonesia lainnya yang busuk. Gue salut sama mereka sebagai sutradara karena mereka benar-benar mampu membuat penonton teriak, menangis, tertawa, dan menjerit pada saat bersamaan. Belum lagi didukung dengan kemampuan akting para aktris dan aktor yang sangat totalitas. Gue salut banget sama aktor dan aktris yang bermain di film ini, terpujilah mereka.
Overall, film ini benar-benarkeren banget! Semoga terus bermunculan film-film yang mendobrak film-film sampah Indonesia lainnya. Maju terus perfilman Indonesia, suguhilah kami tontonan bermutu yang layak dipelajari dan dijadikan legenda. Anyway, film ini wajib ditonton banget, Selamat Menonton!
Film ini bercerita tentang Ladia (Julie Estelle) yang melakukan perjalanan ke Jakarta bersama kakak dan teman-temannya. Di perjalanan mereka menolong Maya (Imelda Therine), yang mengaku kerampokan, dengan mengantarkannya pulang ke rumahnya. Sampai di rumah, Maya memperkenalkan mereka kepada ibunya, Dara (Sharifa Daanish) dan kakaknya, Adam (Arifin Putra). Ternyata mereka sekeluarga adalah psikopat yang selalu mencari korban, dan disanalah pembantaian itu berlangsung.
Film ini ternyata jauh berbeda dengan film sebelumnya. Ceritanya benar-benar di buat ulang, yang sama hanya karakternya saja. Alurnya masih tetap sama cepatnya, namun kali ini lebih thrilling dari film sebelumnya. Akting Sharifa Daanish disini jauh lebih bagus dibanding akting di film sebelumnya. Apalagi disini ia dituntut berperan sebagai wanita berumur sekitar 50 tahunan, sehingga ia harus mengubah suaranya menjadi lebih berat. Akting Arifin Putra dan Imelda Therine juga tidak kalah, mereka semua sanggup menjiwai peran sebagai psikopat berdarah dingin.
The Mo Brothers sanggup menyajikan horror yang berbeda ditengah film-film horror Indonesia lainnya yang busuk. Gue salut sama mereka sebagai sutradara karena mereka benar-benar mampu membuat penonton teriak, menangis, tertawa, dan menjerit pada saat bersamaan. Belum lagi didukung dengan kemampuan akting para aktris dan aktor yang sangat totalitas. Gue salut banget sama aktor dan aktris yang bermain di film ini, terpujilah mereka.
Overall, film ini benar-benarkeren banget! Semoga terus bermunculan film-film yang mendobrak film-film sampah Indonesia lainnya. Maju terus perfilman Indonesia, suguhilah kami tontonan bermutu yang layak dipelajari dan dijadikan legenda. Anyway, film ini wajib ditonton banget, Selamat Menonton!